Google

Cerita sedikit tentang Spyware

Selasa, 14 Agustus 2007 | | |

TERLALU sering kita mendengar orang mengeluh karena kinerja komputernya yang ”jongkok” dan seperti terjangkit penyakit “telmi”. Sering pula kita dengar protes atau sekadar omelan kekesalan pengguna komputer karena membanjirnya iklan pop-up yang tiba-tiba saja nyelonong saat sedang browsing internet.

Pop-up yang muncul--tanpa disadari oleh pengguna komputer--disebabkan oleh program yang berhasil di-install dengan tujuan untuk mengamati aktivitas komputer secara rahasia. Lebih terkenal dengan sebutan spyware. Hasilnya seperti yang sudah banyak diketahui dan sangat mengganggu, jendela-jendela iklan mulai bermunculan di layar komputer meskipun sedang tidak membuka browser.

Spyware merupakan aplikasi yang bertugas melacak aktivitas surfing seorang netter secara diam-diam. Lalu secara diam-diam pula mengirim informasi-informasi hasil lacakan tersebut ke server komputer tertentu yang dirancang oleh si pembuat aplikasi spyware. Data yang diperoleh dari hasil memata-matai tersebut dikumpulkan dan digunakan untuk kepentingan komersial bahkan kriminal. Tentu saja, tanpa seizin dan sepengetahuan si netter.

Jadi, bayangkanlah jika ada program yang tersembunyi di komputer Anda, bekerja memata-matai aktivitas surfing Anda, tanpa Anda ketahui dan beri izin sama sekali. Bahkan ada program pengintai yang bisa mencuri username dan password Anda! Bahaya sekali, bukan? Kalau dipikir-pikir, spyware bisa disebut “spesies” baru yang berpotensi mengancam keamanan komputer Anda setelah virus.

Spyware pertama kali ditemukan pada tanggal 16 Oktober 1995 pada sistem model bisnis Microsoft. Istilah spyware sendiri pertama kali digunakan oleh Gregor Freund, pendiri Zone Labs dalam pers rilisnya mengenai Zone Alarm Personal Firewall tahun 1999. Sejak itu, user menggunakan istilah spyware untuk jenis virus pengganggu PC yang “mengintai” kinerja PC. Di tahun yang sama muncul istilah freeware, yakni program pembuat spyware.

Bekerja di luar kehendak Anda

Sebenarnya, setiap perusahaan online memiliki hak untuk mengumpulkan data tentang aktivitas dan kebiasaan surfing Anda. Bagi mereka, data seperti ini sangat berguna untuk kepentingan strategi marketing. Jika Anda memberikan data tersebut secara sukarela (misalnya melalui polling atau isian formulir di situs tertentu), tidak ada yang perlu dipermasalahkan. Masalahnya adalah spyware bekerja di luar kehendak Anda. Mereka mengambil, mengirim, dan memanfaatkan data pribadi Anda secara ilegal.

Dalam konteks ini, cara kerja spyware sangat melanggar privasi berinternet. Terlebih karena program ini sering terinstal di komputer Anda secara otomatis ketika Anda mengunjungi situs tertentu (situs porno atau download aplikasi freeware/program gratisan), tanpa Anda kehendaki sama sekali! Selain mendompleng pada program freeware, spyware juga mendompleng pada situs-situs crack (situs pembongkar kunci software).

Terkadang situs yang kelihatannya tidak berdosa dan baik-baik pun banyak yang mengandung spyware yang akan langsung aktif menyergap komputer pada saat akses. Dan celakanya, mereka tidak menyediakan fasilitas uninstall. Pada aplikasi freeware dan pengisian formulir pada sebuah situs, mereka secara licik dan menyesatkan memanfaatkan klausul EULA (End User License Agreement), yaitu sebuah klausul perjanjian antara calon pengguna software dan pembuat software. Klausul tersebut dibuat dan diajukan oleh pembuat software, sedangkan calon pengguna hanya diberi pilihan menyetujui atau menolaknya. Dan biasanya user tidak pernah membaca isi klausul tersebut yang di dalamnya terdapat poin tambahan yang pada intinya klausul itu menyatakan pengguna freeware mengizinkan aksi spyware dan adware.

Kondisi inilah dimanfaatkan programmer freeware untuk mendulang duit dari pengiklan setiap program freeware yang berhasil di-download pengunjung. Bayangkan jika pengguna freeware mencapai ratusan bahkan ribuan. Untuk melihat daftar spyware yang sudah terdeteksi, Anda bisa mengunjungi situs Tom-cat.com di www.tom-cat.com/spybase/spylist.html. Di sini Anda bisa mencari nama-nama mereka berdasarkan abjad, melihat bagaimana cara mereka bekerja, dan status mereka (tertuduh, confirmed], (tersangka, suspect], atau sudah tidak mengandung spyware lagi [cleared]). Seperti status pengadilan aja ya?

Bagaimana cara mengenali Spyware?

Anda perlu hati-hati, karena banyak software yang barang kali menurut Anda aman, ternyata mengandung spyware. Contohnya adalah Alexa Toolbar (www.alexa.com) yang bisa Anda instal di jendela Internet Explorer. Contoh lainnya adalah Google Toolbar (toolbar.google.com) yang bisa membantu Anda dalam melakukan pencarian data di situs Google.com. Namun, Google Toolbar ini cukup baik hati karena mereka memberikan opsi bagi Anda untuk mengaktifkan atau menonaktifkan program spyware yang mereka sediakan. Program-program “get paid to surf” seperti Spedia juga berpotensi untuk melakukan pengintaian terhadap aktivitas surfing Anda. Karena itu, hati-hatilah jika Anda mendaftar jadi anggota situs ini dan mengaktifkan Spedia Bar mereka di komputer Anda.

Untuk mudahnya Anda bisa mengenali ciri-ciri spyware sebagai berikut :

1. Kinerja komputer menurun, proses komputasi menjadi lambat, padahal hanya menggunakan sedikit aplikasi. Kemungkinan besar komputer sudah terkena spyware.

2. Terjadinya perubahan setting browser di mana user merasa tidak pernah mengubah atau menginstalnya. Banyak kasus start page browser berubah tanpa sebab yang jelas dan bahkan tidak bisa diubah walaupun secara manual. Gejala lain munculnya toolbar yang menyatu dengan komponen toolbar browser.

3. Adanya aktivitas mencurigakan, salah satunya komputer mengakses harddisk, padahal user sedang tidak beraktivitas dengan komputernya. Selain itu, koneksi internet menunjukkan aktivitas, meskipun user tidak menggunakannya. Munculnya ikon-ikon baru yang tidak jelas pada tray icon. Semuanya ini menandakan adanya aktivitas background yang sedang bekerja pada komputer.

4. Muncul iklan pop up setiap kali user terkoneksi dengan internet. Pop-up akan muncul terus-menerus walaupun sudah di-close secara manual. Isi dari pop-up tersebut bahkan tidak ada hubungannya dengan situs yang sedang dibuka oleh user. Pop-up tersebut dapat berupa tampilan situs porno atau junk site lainnya.

Anti virus saja tidak cukup

Apa bisa spyware dibasmi? Berita baiknya, bisa! Ada sejumlah program yang bisa memantau keberadaan spyware. Jika ketemu, Anda diberi opsi untuk menghapus atau membiarkannya bercokol di harddisk Anda. Software pertama adalah SpyBot Search & Destroy. Anda dapat men-download-nya di http://www.safer-networking.org. Instal software ini dan update database-nya dengan menekan tombol “search for update”. Tekan tombol “search for problems” dan hapus program yang ditemukannya. Reboot komputer Anda.

Software yang kedua adalah Ad-aware keluaran Lava-Soft (http://www.lavasoftusa.com). Download free version-nya dan instal di komputer Anda. Seperti sebelumnya, update dulu database-nya dan jalankan. Hapus semua program yang ditemukannya dan reboot komputer. Untuk lebih amannya, ulang kedua langkah di atas sekali lagi sampai semua spyware yang ada di komputer tidak ditemukan lagi. Anda dapat menjalankan program ini dan meng-update database-nya paling tidak seminggu sekali.

Program ini bisa ditandemkan dengan program antivirus yang sudah ada. Beberapa yang cukup andal di antaranya adalah McAfree VirusScan (www.mcafee.com) dan Norton Anti Virus (www.symantec.com). Untuk membasmi spyware, tidak cukup hanya mengandalkan antivirus serta program Anti Spyware, satu alat keamanan lain yang mulai populer adalah personal firewall. Firewall atau pagar api bertugas untuk mencegah aliran data-data yang tidak dinginkan keluar-masuk komputer. Firewall sangat berguna untuk mencegah penularan worm serta mendeteksi dan menghambat kerja spyware.

1 comments:

  1. Anonim says:

    thx berat bang...ternyata ini yang membuat laptop saya bekerja extra padahal saya tidak beraktifitas dengan laptop saya..

Berlangganan Artikel

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

 

Glossy Blue by N.Design Studio created blogger by Kakaroto